Melihat perkembangan data-data dari Gfk, maka sebenarnya tahun 2012 ini penuh harapan bagi semua pebisnis bahwa tahun 2012 akan tumbuh berkembang pesat di semua lini bisnis. Lihat saja angka-angka di semester 1 tahun 2011 ke semester 2 tahun 2011 yang lalu naik 40% dari Total index. Angka-angka yang menjadi pedoman adalah Kondisi perekonomian, penghasilan, tenaga kerja, bursa saham/produk dan Kualitas Hidup.
Tapi kenyataan di pasar memang selalu berbeda dengan diatas kertas. Di kondisi aktual, sejak tahun 2012 ini mulai berjalan, kondisi bisnis begitu melambat dan penjualan lesu sama sekali tanpa gairah pada semua lini, dan cenderung terus menurun.
Dalam paparan data tengah tahun 2012, Gfk melihat bahwa data penjualan produk dari Januari hingga Mei 2012. Consumer Electronic memang masih tumbuh dari 16,5% menjadi 18,3%, Peralatan rumah tangga tumbuh dari 19,5 menjadi 21,3%. Sementara untuk produk TI justru mengalami penurunan dari 15,1% menjadi 14,8% dan Telekomunikasi dari 46,3% menjadi 43,8%, peralatan Photografi justru nyaris tanpa pertumbuhan dari sebelumnya 2,6% menjadi nyaris nihil.
Kalau kita lihat data IDC yang menyoroti dari sisi “Sell In” para pemain IT, maka bisnis Desktop PC di Indonesia patut bangga bahwa salah satu merek lokal, ZYREX telah masuk ke lima besar. Dibawah HP, Acer, Lenovo dan DELL. Sementara untuk Notebook ACER memimpin diikuti ASUS, Toshiba, HP, Lenovo. Hewlett Packard (HP) mengalami kemerosotan paling parah dalam penjualan, yaitu -36,8%.
Didalam bisnis IT khususnya, sejalan dengan perkembangan IT saat ini, beberapa merek komputer benar-benar mengalami “Neraka persaingan” bisnis IT. Lihat saja HP hingga hari ini masih dirundung masalah turunnya daya saing. Sang Presdir HP, Meg Whitman, bahkan mengutarakan pesimisme dalam pertemuan tahunan 3 Oktober 2012 yll. HP tampaknya akan berkonsentrasi pada produk tertentu saja guna mengatasi persoalan tersebut. Daya saing HP memang cenderung terus menurun sejak tiga tahun belakangan dan bahkan HP memprediksi yang sama dengan prediksi IDC, yang memperkirakan bahwa bisnis PC hanya akan tumbuh 1% saja, terburuk sejak 2001.
HP secara ekstrem merencanakan akan memangkas 29.000 karyawan hingga 2014 nanti, dan proyeksi penjualan yang turun 13%. HP melaporkan telah kehilangan kapitalisasi US $ 90 miliar sejak 2009. Terlihat pula bahwa HP tidak akan masuk ke pasar tablet hingga 2013. Lalu, perlahan namun pasti pangsa pasar PC HP disalip oleh Lenovo.
Namun ada fenomena aneh di Yogyakarta, pada saat Pameran komputer terbesar, Yogyakomtek 2012 (29 September – 3 Oktober 2012), pengunjung begitu berjubel dan penjualan nampak bergairah luar biasa. Untuk menjualan Desktop PC memang sudah nyaris tanpa angka berarti, tetapi penjualan Tablet dan Notebook begitu luar biasa. Konon mendekati nilai Rp. 30 Miliar dari transaksi 150 pengusaha kedua kategori tersebut selama 5 hari saja di gedung JEC yang super sumuk itu.
Kalau semua kota di Indonesia mengatakan lesu dan “mati angin” bisnis IT, secara nyata Yogyakomtek telah menggairahkan bisnis IT di DIY yang sejak awal tahun cenderung lesu tersebut. Aneh tapi nyata. Semoga bisnis IT dikota Gudeg ini kembali bergairah dan tumbuh baik …..***
Dimuat di SKH Kedaulatan Rakyat, 8 Oktober 2012, Halaman 14. Kolom DIGITAL – Rubrik DIGITAL
Sumber:
Gfk, IDC, KONTAN, Hewlett Packard.