Lee Kai Fu menjadi idola baru di RRC, dan dikenal sebagai “Tiruan Steve Jobs” dari RRC. Ilmuwan komputer berusia 51 tahun itu memiliki follower yang mampu menyaingi Justin Bieber. Memimpin Google di RRC hingga 2008, dia saat ini menjadi CEO dari Innovation Works, sebuah inkubator dan perusahaan pemodal Ventura. Pengetahuan Lee dibidang Teknik, Kecakapan bidang bisnis, pemahaman tentang Silicon Valley menjadi angan-angan semua pengusaha di RRC.
Sejak 2006 hingga 2011, Pemerintah RRC selalu menambah anggaran untuk Riset sebesar 20%, sekurangnya pada 2012 RRC menghabiskan US$164 Milliar untuk penelitian dan pengembangan yang menghasilkan 217.105 paten baru. Lee masuk ketika pemerintah membutuhkan produk yang mampu mendobrak peluang.
Lee berpendapat, perusahaan Internet di RRC dapat dan mampu terus berkembang walau pun mengalami pengawasan ketat sensor dari pemerintah. Lee mengatakan, “RRC bisa berinovasi walau pun tidak seperti yang dialami Apple & Google. Para pengusaha China bisa melakukan inovasi berulang, dengan membawa model atau ide yang sudah ada dan memodifikasinya untuk pasar China”
Lee kelahiran Taiwan 3 Desember 1961, pergi ke Amerika pada usia 11 Tahun, mengikuti jejak kakaknya di Oak Ridge National Laboratory di Tenessee dan belajar komputer pertama yang masih menggunakan Punch Card. Meraih gelar Ph.D. dibidang ilmu komputer, membuat perangkat lunak Voice Recognition pertama di Carnegie Mellon akhir 1980 dan bergabung dengan Microsoft, yang mengutus dirinya ke China tahun 1998 untuk membuka Pusat penelitian pertama di RRC.
Keluar masuk berbagai kampus di RRC, Lee mempunyai kesimpulan; “Sistem pendidikan di China membuat orang menjadi pekerja keras, fondasi yang kuat dan membuat mereka sangat jago dalam menghapal, tetapi tidak menjadikan mereka pemikir orisinal dan kreatif”.
Saat di Microsoft, Lee menciptakan program untuk menginput Pinyin, sistem penyalinan fonetik dan standard pengenalan suara. Diantara mantan pekerja Lab itu, ada CEO Kingsoft dan CTO Alibaba.
Ketika pindah ke Google pada 2005, Microsoft menuntut Lee dan Google karena melanggar Noncompete agreement (perjanjian bahwa Lee tidak bekerja dibidang yang sama dengan tempat lamanya bekerja) yang berakhir perdamaian diluar pengadilan.
Selama dengan Google, Lee mengalami berbagai krisis dari awal Google masuk RRC yang menerima sensor dari Pemerintah agar bisa masuk ke RRC. Lee bersama Google hingga 2008, saat akhirnya dia mendirikan Innovation Works dengan menggalang dana US $ 115 Juta dari sejumlah investor, termasuk Foxconn, Ventura Wi Harper dan Steve Chen, Co-Founder YouTube.
Lee yang saat ini memiliki lebih dari 50 juta follower di Sina Weibo, Twitternya di China. Lee berusaha agar para Entrepreneur China berpikir kreatif, dan dengan sedikit demi sedikit menurut Lee akan semakin membuka berbagai peluang yang nantinya akan mengubah pemikiran lebih banyak orang lagi.
Lee berpikir, dia bisa mencapai kompromi, membuka wawasan publik lewat teknologi tanpa mengancam stabilitas sistem di RRC; ”Saya percaya Teknologi bakal mematahkan Status Quo. Kita memberdayakan SDM dengan teknologi, jejaring sosial dan mesin pencari. Juga harus memberikan sarana kepada orang untuk menyempurnakan teknologi tersebut dan memutuskan apa yang akan mereka pelajari, ingin jadi apa serta apa yang positif dan negatif bagi masyarakat” kata Lee…. ***
Dimuat di SKH Kedaulatan Rakyat, 30 September 2013, Halaman 16 Kolom DIGITAL – Rubrik DIGITAL
Tinggalkan komentar