Kalau sebulan terakhir ini para pengusaha spesialis ekspor berbagai macam barang ke Mancanegara bersorak gembira karena pelemahan Rupiah melawan berbagai mata uang dunia, maka kelompok pengusaha seperti IT yang dominan produk impor ganti menjerit terpukul pelemahan mata uang Indonesia ini.
Para pengusaha IT (PC & Gadget) pada umumnya terpukul kurs konversi Rupiah yang melemah terhadap semua mata uang dunia. Tetapi untuk pengusaha PC Notebook dan PC Desktop, mereka pada umumnya terpukul dua kali, selain konversi mata uang yang memberatkan para pengusaha komputer tersebut adalah surutnya pangsa pasar Notebook (yang sering disalah kaprahkan dengan istilah Laptop) tergerus oleh penjualan Tablet yang saat ini sedang naik daun.
Secara keseluruhan memang pasar Tablet tidak bisa menggantikan Notebook (Mobile PC) tetapi untuk pangsa pasar pemula, Tablet telah menggantikan tujuan pembeli perangkat komputasi tahap pemula yang tadinya diisi oleh kelompok Netbook.
Sementara itu, pergeseran pangsa pasar dunia untuk PC telah berubah secara drastis. Pada akhir Kuartal kedua tahun 2013 ini, ACER secara fatal mengalami penurunan pertumbuhan 2012/2013 hingga 32,6% di seluruh dunia. Dalam jumlah unit, ACER hanya mampu mengapalkan pengiriman 6,226.000 dalam kuartal kedua 2013 dan memiliki pangsa pasar 8,2% saja untuk menduduki peringkat empat penjualan PC di kuartal kedua 2013 ini. Secara keseluruhan, semua Vendor penghasil PC mengalami penurunan, walau pun besaran penurunan itu sangat bervariasi satu dan lain.
Lenovo yang pada akhir kuartal kedua ini memimpin pasar, tetap mengalami penurunan pertumbuhan 1,4%, dengan jumlah unit terjual mencapai 12.619.000 sehingga mampu memperoleh 16,7% pangsa pasar dunia. HP menyusul diurutan kedua dengan 12.378.000 (16,4%), serta DELL 9.230.000 (12,2%). Untuk Posisi kelima, dipegang oleh ASUS yang berhasil mengapalkan 4.590.000 (6,1%) selama periode yang sama.
Secara total, pasar PC dunia memang masih mengalami tren penurunan Jika dibandingkan total angka penjualan kuartal kedua tahun 2012 sebesar 11,4%. Kondisi yang mirip tetapi memiliki urutan yang berbeda terjadi di Indonesia. Acer memang terus mengalami kehilangan pangsa pasar pada kuartal pertama tahun 2013 tergerus oleh Asus dan Lenovo yang menggunakan strategi dengan menerapkan harga yang atraktif untuk memikat konsumen serta berbagai langkah pemasaran yang agresif.
IDC melaporkan pangsa pasar Acer di Indonesia masih mencapai 23% diikuti Asus dan Lenovo masing-masing mencapai 19% dan 9% untuk Lenovo bersama Toshiba. HP dan Dell pada urutan berikut dengan pangsa pasar HP mencapai 6% dan Dell 3%. Untuk kompetitor lokal, diraih Axioo sebesar 5%.
IDC Asia Pasifik menyatakan pertumbuhan pasar komputer Indonesia pada kuartal pertama meningkat 4%. Namun dalam YoY, pasar komputer di Indonesia memang menurun 2%. Penyebab penurunan diakibatkan pelemahan nilai Rupiah dan prospek ekonomi di Tanah Air yang belum jelas serta disebabkan kehadiran komputer tablet yang semakin bervariasi.
Faktor pelemahan mata uang Rupiah memang selalu memiliki dua mata pisau bagi para pengusaha IT, satu sisi membuat keuntungan dan penjualan produk menjadi berkurang, tetapi disisi lain mampu mendorong para calon konsumen untuk mempercepat keputusan membeli sebuah perangkat IT agar tidak semakin tertinggal dengan pelemahan mata uang Rupiah. Menunggu pameran untuk membeli produk IT ? Saya rasa semakin beresiko saat ini dengan pelemahan kurs konversi Rupiah lawan US Dollar, bukannya murah, bisa jadi semakin mahal ……***
Dimuat di SKH Kedaulatan Rakyat, 2 September 2013, Halaman 16 Kolom DIGITAL – Rubrik DIGITAL
Tinggalkan komentar